Sampai saat ini "transaksi politik" terkait suksesi kepemimpinan nasional 2024 masih terus berproses, dan sudah mulai terjadi pengkrucutan "kelompok-kelompok" bahkan sudah memunculkan calon-calon, baik sebagai calon presiden, maupun calon wakil presiden. Sebut saja ada Anies Baswedan yang telah di daulat sebagi Calon Presiden dari Partai Nasdem, dan beberapa calon lainnya seperti Ganjar Pranowo, Puan Maharani, Prabowo Subianto, Agus Harimurti Yudhoyono, Erlangga Hartarto, termasuk Isran Noor yang yang sangat potensial, namun tidak terpantau peralatan dan radar biasa, karena jika dianalogikan seperti jenis pesawat tempur F-35B dimana bisa terbang rendah dan cepat tanpa terdeteksi radar, dapat lepas landas di jalur pendek serta pendaratan vertikal.
Posisi calon-calon presiden dan wakil presiden yang ada saat ini kendatipun telah beberapa dideklarasikan, masih akan sangat cair sekali dan dapat berubah kapan saja hinggqa pada detik-detik batas akhir pencalonan, dan saat itu terjadi maka "pemegang kartu joker" akan sangat menentukan formasi akhir dari pasangan-pasangan presiden-wapres di tahun 2024.
Lalu, apa alasan sosok Isran Noor yang lebih dikenal sebagai "Mister Seventy Percent" layak untuk memimpin negeri ini dengan gagasan-gagasan out side the box nya ?
Paling tidak, ada dua kartu joker yang akan bisa mempengaruhi bursa pasangan calon presiden dan wakil presiden 2024, baik secara langsung maupun tidak langsung. Lalu siapakah sosok Jokernya yang memenuhi kriteria tersebut diatas?
Pertama; memiliki ide dan gagasan besar
Sampai saat ini belum ada satu calon pun yang sudah melontarkan gagasan nyata dan terukur, misalnya terkait apa dan bagaimana membangun Indonesia yang sejahtera dan berkeadilan, Isran Noor memiliki gagasan terkait hal tersebut yakni membalik porsi APBN yang 70-30 menjadi 30 - 70 dimana porsi Daerah lebih besar mencapai 70% untuk "merawat NKRI". Ide gagasan ini "diwakafkan" Isran Noor untuk bisa dilaksanakan oleh siapapun nanti presiden terpilihnya, terlebih jika Isran Noor sendiri yang dipercayakan rakyat Indonesia untuk melaksanakan ide/gagasan tersebut.
Kedua; memiliki pengalaman birokrasi
Pengalaman memimpin birokrasi atau eksekutif baik dilevel tingkat II sebagai bupati/walikota maupun di level tingkat 1 yakni provinsi merupakan modal salah satu modal dasar yang mestinya dimiliki oleh capres-cawapres. Sosok Isran Noor merupakan sosok yang memenuhi kriteria ini mengingat pengalamannya sebagai Wakil Bupatai dan Bupati Kabupaten Kutai Timur serta Gubernur Provinsi Kalimantan Timur. Isran Noor juga pernah memimpin sebagai leader (ketua) Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan Wakil Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI). Artinya sosok Isran Noor ini pernah memimpin sebagai leader Bupati dan Gubernur seluruh Indonesia.
Ketiga; memiliki kemampuan diplomasi
Kemampuan menguasai 5 bahasa asing menjadi modal selanjutnya yang harus dimiliki seorang diplomat, dan presiden itu merupakan seorang "diplomat" tatkala berhubungan dengan kebijakan dan isu-isu luar negeri, namun juga bisa menjadi "jembatan kebangsaan" guna merangkul simpul-simpul politik yang ada mengingat biar bagaimanapun, stabilitas itu penting. Kemampuan diplomasi sekaligus eksekusi dengan taat hukum dan aza serta konstitusi juga merupakan modal untuk bisa mengontrol oligarki. Isran Noor terbukti mampu "berperkara" dan memenangkan tuntutan dalam sidang Arbitrase International dengan KPC, Rio Tinto PLC, BP P.L.C. Pacific Resources Investments Limited, Sanggata Holding Limited dan Kalimantan Coal Limited dan menyelamatkan uang negara mencapai 18 Triliun.
Keempat; memiliki akseptabiltas tinggi
Isran Noor tidak hanya dikenal sebagai mantan ketua APKASI yang membawahi Bupati seluruh Indonesia dan wakil ketua APPSI yang membawahi Gubernur seluruh Indonesia, namun di lingkup dunia politik saat ini pun Isran Noor tercatat sebagai Ketua Partai Nasdem Provinsi Kalimantan Timur. Dikalangan kaum nasionalis juga sangat akrab dan dekat, terlebih di kalangan islam baik warga Muhammadiyah maupun Nahdlatul Ulama. Bahkan di jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Isran Noor dipercayakan masuk sebagai A'wan Rois PBNU.
Kelima; melanjutkan IKN Nusantara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar