Disisi lain, posisi Isran Noor sebagai Gubernur Provinsi Kalimantan Timur yang sangat strategis dimana lokus IKN Nusantara berada, maka paling tidak dari sisi "kapasitas" dan "etikabilitas" sangat layak untuk menjadi pucuk pimpinan nasional berpasangan dengan calon-calon yang namanya sudah banyak disebut di berbagai forum , seperti Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Agus Harimurti Yudhoyono, Riduan Kamil, Puan Maharani, atau tokoh nasional lainnya.
Tentu ide/gagasan Isran Noor terkait porsi APBN 30 - 70 untuk daerah, dimana sesuai amanah konstitusi harus sebesar-besarnya untuk kemakmuran/kesejahteraan rakyat serta sesuai dengan tujuan berdirinya APPSI akan semakin mudah untuk dapat segera diwujudkan dengan dukungan seluruh Gubernur dari 34 provinsi di Indonesia.
Gagasan Mister Seventy Percent tersebut sejatinya bukan hanya untuk Kaltim, melainkan untuk seluruh pemerintah daerah (Pemda) baik provinsi/kabupaten/kota dalam rangka merawat NKRI. Jika hanya untuk kepentingan Kaltim, tentu dengan penetapan Kaltim sebagi lokus IKN Nusantara, otomatis porsi APBN seperti selama ini terjadi akan lebih besar dinikmati oleh Kaltim, namun sebagai seorang negarawan sejati, Isran Noor juga memikirkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di seluruh penjuru tanah air, sehingga membalik porsi APBN dari 70-30 menjadi 30-70 untuk daerah, maka "keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia" benar-benar akan dapat segera terwujud.
Sehingga dengan pengalaman dan kepiawaiannya bernegara, berpemerintahan dan berorganisasi, maka sudah selayaknya Indonesia dipimpin oleh sosok negarawan yang cerdas dan faham tujuan berbangsa dan bernegara. Ya, sosok tersebut adalah "Isran Noor, Sang Mutiara Dari Timur", yang juga merupakan A'wan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
https://fathur.web.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar